Sabtu, 09 Agustus 2014

Bertambah 1 Alasan Untuk Jadi Pengusaha

Satu lg alasan yg membuatku tekadku bertambah bulat untuk jd pengusaha, "Ternyata aku ga bisa lolos tes kesehatan fisik untuk menjadi seorang karyawan". Setelah 2 hari bolak balik Subang-Bandung untuk mencoba daftar di Perusahaan Kereta Api Indonesia, baru di hari kedua aku mendapat kesempatan untuk melakukan tes fisik. Karena sebelumnya dihari pertama aku datang malah ngga kebagian no antrian dihari itu yang akhirnya mengharuskanku untuk kembali esok harinya.
Dihari kedua tepatnya hari Jum'at tanggal 8 Agustus 2014 aku balik lagi ke Bandung tepatnya ke Balai Pengobatan PT. KAI di jalan kebon kawung tepat disebelah stasiun kereta api. Berangkat dari rumah jam 6 pagi, berharap ngga kesiangan kaya kemaren. Tepat jam 7.30 aku sampe dilokasi, dan tak lama semua yang hadid diharuskan berbaris di depan klinik. Kupikir cuma mau apel ato ada informasi doang, ternyata sambil baris sambil dipilih satu persatu orang-orang yang kelihatan tingginya kurang dari standar. Lalu yang terpilih harus diukur ulang dengan seutas tali rapia yang diikat ke tiang dinding, dan aku termasuk jadi salah satu yang harus diukur ulang.
Setelah maju kedepan buat diukur, ternyata aku tidak lolos pengukuran. Sungguh kecewa hatiku setelah 2 hari harus bolak-balik Subang-Bandung dipengukuran kedua malah tidak lolos. Aku langsung menuju ke tempat motorku diparkir, sambil minum seteguk air sambil berfikir. Karna aku udah punya nomor antrian dari hari kemarin aku pikir sayang kalo aku langsung pulang begitu aja. Jadi aku memutuskan untuk tetap ikut dalam tes ini.
Tanpa basa-basi aku ikut aja nimbrung sama orang-orang yang lagi ngantri, dan disaat no antrianku dipanggil aku langsung aja masuk ke klinik.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya aku dapat kesempatan buat diperiksa. Namun ternyata memang Tuhan sudah memutuskan bahwa ngga seharusnya masuk kesitu. Tes pertama adalah tes mata, yang memang sebenarnya mataku udah kurang dalam penglihatan, jelas saja aku ga bisa lolos.
Dari awal Tuhan sudah memberi tanda kalo aku ga cocok untuk jadi pegawai kereta api. Tuhan menginginkan aku sukses ditempat lain. Dari sini aku lebih optimis bahwa Tuhan menyuruhku untuk sukses   menjadi "PENGUSAHA".
Ini menjadikan bertambahnya alasanku untuk terus berjuang jadi pengusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar